Assalamualaikum dan salam sejahtera...
semoga perkongsian kisah ini dapat memberi kesedaran kepada kita semua..insyaallah..
Saban tahun 25/26 Disember merupakan tarikh yang pastinya mengejutkan dunia dengan pelbagai tragedi dan bala' daripada Allah. Murkanya Allah kepada golongan yang mengatakan Isa itu anak tuhan. Menyambutnya dengan pesta-pesta seks dan maksiat...
Ingatlah..!!!! murka Allah bukan menimpa mereka yang hanya melakukan maksiat, tetapi kepada seluruh yang ada di sekitarnya. "Ya Allah, selamatkanlah kami daripada murka dan bala-Mu Ya Allah".
Kebesaran Allah saat tsunami di Aceh
26 Disember tarikh keramat buat rakyat Acheh, jiran negara kita. Genaplah 7 tahun. Ratusan ribu mati dalam tsunami. Yang tinggal hanyalah sebuah masjid yang tersergam indah. Keajaiban telah berlaku sewaktu Tsunami Aceh melanda di mana sebuah masjid terselamat daripada keganasan tsunami iaitu Masjid Ar Rahman di Aceh. Ini talah menunjukkan kekuasaan Allah terhadap manusia yang ingkar akan arahan-Nya. Jadi janganlah kita leka dengan kehidupan di dunia sekaligus meninggalkan amal ibadat kepada-Nya kerana sesungguhnya Allah itu Maha Berkuasa ke atas makhluknya.
Antara kisah-kisah tsunami di Aceh
1) Dengan surat ini saya ingin menceritakan kejadian tsunami pada tanggal 26 desember 2004, pada hari minggu saya dan kakak jalan-jalan pagi ke Blang Padang, kami ke mesjid raya baiturrahman kami melihat kolam banyak sekali ikan, sekitar liam belas menit saya merasa kepala sangat pening ternyata bukab kepala saya yang pening ternyata gempa yang cukup dahsyat, setelah gempa berhenti kami langsug pulang kerumah dengan jalan kaki dan melihat swalayan pante pirak sudah roboh, samapai dirumah kami istirahat sebentar tiba-tiba saya mendengar orang berteriak air naik - air naik kami sekeluarga langsung lari. Kami lari ke SD 15 kuta alam sampai disana kami naik lantai dua agar tidak kena air tsunami, sekitar setengah hari kami dijemput oleh tetangga untuk pergi kekampung ule kareng kami menginap salama dua malam, setelah itu kami dijemput oelh saudara kami dibawa kelembah hijau lhueng bata selama tiga hari.
Setelah tiga kami dijemput oleh sauadara kami dibawa ke matang kuli disana cukup lama sekali, selama satu bulan dan pertama masuk sekolah dasar kelas satu saya sangat senang sekali bisa masuk ke SD lalu kami bicar-bicara dan ternyata ibu saya sudah meninggal dunia, karena dibawa oleh tsunami saya baru tahu ibu sudah tiada, dan akhirnya kami kembali lagi kegampong kuta alam membersihkan rumah karena sudah terkena lumpur. Hanya ini yang dapat saya sampaikan kejadian tsunami pada tanggal 26 desember 2011
2) Nama ayah Khairunnas M.Nur beliau bekerja sebagai tukang bangunan, ayah kahirunnas meninggal akibat Tsunami yang meporak poranda Aceh pada tanggal 26 desember 2004, waktu kejadian itu ayah khairunnas berada di Calang Aceh Barat disanalah Ayah Khairunnas meninggal, sepeninggalan ayah kahirunnas saya yamh menjadi kepala keluarga, pada mulanya saya bingung harus berbuat apa, tetapi lama kelamaan sadar juga untuk apa saya berputus asa lalu saya mulai hidup baru. Karena untuk membiayai kebutuhan kedua anak saya yang harus bertahan walaupun mereka tidak mempunyai ayah lagi saya harus menjadi ibu sekaligus posisi sebagai ayah buat mereka, makanya saya berusaha menjual pisang goreng pada saat itu.
Selama satu tahun menjalani usaha jualan pisang goreng setelah itu ayah saya sakit keras lalu meninggal jadi tidak ada lagi yang mencari pisang makanya saya berhenti menggorong pisang, tetapi saya tidak putus asa saya cari pekerjaan yang lain yaitu jadi tukang cuci baju, dan menyeterika kalau ada yang menyuruh. Kalau sorenya saya kekampung sebelah untuk membantu kawan yang menjahit disuruh apa saja yang bisa seperti, menjelujur, memasang pait dan sebagainya, begitulah kehidupan saya sesudah tsunami sampai dengan saat ini. Saya sannagt berharap agar bantuan yang bapak berikan kepada anak saya terus berlanjut kalau bisa sampai Khairunnas keperguruan tinggi
3) Pada tanggal 26 desember 2004 berdepatan hari minggu, pada saat itu saya baru dari kota karena pada malam minggu kami tidur ditempat Ayah, ketika terjadi gempa itu saya bersama keluarga di depan umah, mama saya jualan sayur keliling, pada saat itu mama saya belum berangkat karena gempa dan adik saya bialng sama mama hari ini jangan jaulan, tetapi mama kami tetap pergi jualan, ketika mau berangkat ada orang berteriak air laut naik semua oarng tidak percaya, dan terdengar lagi suara letusan-letusan ketika mendengar letusan itu orangpun menjadi panic dan lari-lari ramai-ramai dan saya menarik tangan mama saya, tetapi mama saya tidak mau lari, mama memanggil samsul qamar adik saya dan setelah diajak lari sama samsul qamar akhirnya mama mau lari...
4) Di hari minggu yang cerah pada tanggal 26 Desember 2004, saya sedang duduk di warung paman tiba-tiba terjadi gempa yang sangat dahsyat, pada saat itu ibu saya sedang pergi kepasar untuk jualan sayur-sayuran, sedangkan ayah pergi ketambak ikan karena pada hari munggu itu ayah sedang panen ikan dan udang, setelah ibu pulang kami duduk bersama didepan rumah, tiba-tiba ada seorang Bapak lewat dengan kereta bapak itu mengatakan Air laut naik terus orang-oarng berlarian dijalan hingga jalan sepi, tetapi kami tidak lari tiba-tiba air laut menghancurkan rumah dan bangunan lainnya, kemudian kami langsung lari dengan ibu lewat jembatan disitulah saya dan ibu dihantam oleh gelombang tsunami saya tidak sadarkan diri lagi.....
Tsunami merupakan perkataan dari bahasa Jepun yang membawa erti “ombak pelabuhan”. Dalam bahasa Inggeris, gelombang tsunami dikenali sebagai ombak pasang surut (Tidal wave). Gelombang tsunami sebenarnya merujuk kepada ombak besar yang membawa kemusnahan kepada bangunan tepi pantai. Tsunami biasanya berlaku pada negara yang terletak di kawasan gunung berapi. Negara kita, Malaysia beruntung sebab terletak jauh dari kawasan gunung berapi. Tapi tak mustahil tsunami boleh berlaku di negara kita. Sebagai contoh Tsunami Aceh 2004 yang meragut beribu-ribu nyawa termasuk sebilangan kecilnya penduduk Malaysia yang berada di Kedah, Pulau Pinang dan Perak. Kita patut bersyukur kerana masih ada yang terselamat daripada tsunami, berbanding Banda Aceh yang 90% musnah kerana tsunami.
TRAGEDI tsunami yang melanda pada 26 Disember 2004 meninggalkan kesan yang begitu mendalam di kalangan mereka yang melaluinya.
Gambar-gambar di atas menunjukkan antara kemusnahan yang berlaku semasa Tsunami Aceh 2004. Tsunami Aceh berlaku berikutan gempa bumi berukuran 8.5 pada skala Richter telah berlaku di Samudra India. Berikutan hal itu ombak besar tsunami telah meranapkan wilayah lepas pantai di Indonesia (Aceh dan Sumatera Utara), Sri Langka, India, Bangladesh, Malaysia, Maladewa dan Thailand. So, kita sebagai penghuni muka bumi ni perlu fikirkan dari apa yng telah berlaku di Aceh. Ambillah iktibar dari apa yang berlaku dan janganlah kita lupa dari mana asal-usul kita yang sebenar. Ingatlah bahawa Allah itu Maha Kuasa ke atas sekalian makhluknya. Renung-renungkan dan selamat beramal..
Pintu taubat masih terbuka.Selagi kita diberi peluang untuk berubah, gunakanlah peluang yang ada sebaik-baik mungkin.Setiap kejadian di mukabumi ini adalah atas kehendak Allah S.W.T. Kita sebagai hamba-NYA perlulah muhasabah kembali apakah kesalahan yang telah kita lakukkan dan apakah kita patuh dengan tuntutan-NYA? Sesungguhnya manusia sering lupa & alpa serta lalai hingga terlalu bahagia selesa dengan nikmat dunia yang sementara.
AL-FATIHAH..
Semoga Ratusan Ribu Yang Terkorban Dalam Musibah Berkenaan Di Rahmati Rohnya Oleh Allah S.W.T Dan Ditempatkan Dikalangan Orang-Orang Yang Soleh.